GUNUNG
SINDORO
via Kledung
via Kledung
Pada
trip saya kali ini ke Gunung Sindoro yang
kebetulan bertepatan pula dengan hari jadi Negara kita tercinta Indonesia. Jadi
saya merencanakan upacara bendera di atas puncak Sindoro. Sebelumnya rencana ke
Sindoro sudah saya planing jauh” hari tapi selalu saja gagal, entah kendala
teman gag jadi ikut sampai waktu itu gunung Sindoro sedang dalam keada-an
aktif dan di jalur pendakian ditutup untuk umum. Karena seringnya gagal buat muncak ke Sindoro, hasrat ingin pergi ke
Gunung ini pun semakin memuncak dalam diri saya. Lalu saya tekatin buat pergi
sendiri ke Gunung ini, saya browsing” tentang Sindroro lebih jauh dan mencari
barengan dari komunitas pendaki gunung segala. Eh akhirnya temen kampus sama
temen rumah saya malah ada yang juga tertarik, lalu kita sepakati hari
pembrangkatan yaitu tgl 16-17 Agustus 2014 yang kebetulan pas hari
sabtu-minggu. Jumlah rombongan akhrinya ber-5 yaitu Rifan dan Anas temen kampus
juga temen saya yang sering saya ajak naik gunung, Angga dan Emir temen rumah dan
saya sendiri.
Paginya
pas hari sabtu tanggal 16 Agustus 2014 temen saya mendapat sms dari temen
kerja’an lamanya nama nya mas Agus, katanya dia mau ber-nostalgia ke gunung
Sindoro. Jadi rombongan bertambah satu jadi ber-6, kami memulai perjalan dari
Semarang pukul 10.00 wib dengan lewat jalur atas. Lewat arah Ngaliyan – Boja –
Mijen – Limbangan – arah Pasar Sumowono – luruss terus ikut petunjuk plang ke
Wonosobo – sebelum plang selamat datang Wonosobo – (lihat plang di kiri jalan
ada petunjuk plang base camp sindoro) kanan jalan ada gardu atau gang
bertuliskan Kledung.
Perjalanan
normalnya dari Semarang ke Wonosobo sih bisa di tempuh dengan waktu 4 jam saja,
namun dikarenakan ada insiden ban motor salah satu teman saya bermasalah, jadi kita
sampai di base camp Kledung sekitar pukul 16.00wib. Setelah sampai kami segera
mengisi retribusi masuk dan beristirahat sebentar di base camp. Sambil
istirahat kami mengisi perut dulu yang sepanjang perjalanan tadi belom makan.
Lalu saya sempatkan tanya” di warung base camp berapa harga nasi rames nya eh ternyata
Rp.12.000,00 , gag cocok nieh dengan kantong” mahasiswa kere kayak saya hehe.
Jadi saya dan teman saya Anas berinisiatif mencari makan di luar base camp dan
ada warga sekitar yang merekomendasikan
warung di sebelum gardu plang selamat datang Sindoro kiri jalan, akhirnya saya
langsung ke sana dan benar harga nya cukup bersahabat cuman Rp.6.000 dengan
lauk komplit dan enakk lagii. Jadi rombongan kami bisa hemat Rp.4.000 di kali
kan 6 orang jadi Rp.24.000,00 lumayan bisa buat makan setelah pulang hehehe.
1.1 Personil
kita dari kiri ke kanan : angga, anas, rifan , dan mas Agus.
Setelah serasa
cukup mengisi perut dan beristirahat kami putuskan untuk mulai treking. Pertama
kita berjalan melewati rumah-rumah warga, jalannya ada banyak tapi semua nya
menuju ke perkebunan warga (saran : ikuti plang penunjuk arah saja yang telah
di buat), nah sekitar 10-15 menit lalu sampai lah kita ke perkebunan warga.
Dari perkebunan warga kita bisa melihat gagahnya gunung Sumbing karna sore itu
cuaca cukup cerah makannya gunung Sumbing nampak jelas dari perkebunan warga.
Sampai perkebunan kami mendengar suara adzan maghrib, dan kami putuskan untuk
berhenti sejenak dan beristirahat sampai suara adzan usai.
1.2 saat
melewati rumah” warga.
1.3
berhenti sejenak di ladang” warga
Trek awalnya
agak datar dari base camp sampai pos satu masih lumayan datar. Lalu setelah
melewati pos 2 trek mulai menanjak terus sampai puncak. Saat mulai memasuki
hutan atau setelah melewati pos 1, vegetasi hutan sangat cukup rapat.
Pepohonannya menghalangi kami untuk melihat kerlap-kerlip bintang malam itu,
tapi cukup seru juga karna rimbunnya hutan lamtoro ini masih terjaga. Semoga
kedepannya masih tetep kayak gini ya guys aminnn. Setelah kurang lebih satu jam
perjalanan dari pos 1 sampailah kita di pos 2, pos nya cukup lebar dan datar.
Di pos dua kami isirahat sejenak dan ngobrol” dengan pendaki lain yang juga
istirahat saat itu di pos 2. Di pos 2 hutannya agak terbuka nah di situ kita
istirahat sambil melihat ke atas melihat kerlap-kerlip bintang malam itu. Awalnya
saya cukup senang dengan trek Sindoro via kledung ini karna jalannya datar
namun kami baru menyadari trek yang nanjak terus dan gak ada hentinya ini setelah
melewati pos 2. OMG perjuangan banget buat ngibarin merah putih ini sampai puncak.
1.4
Isirahat sejenak di pos 2
Kami
sampai pos 3 pukul setengah 12 malam, dan saat itu area camp sudah sangat penuh
oleh para pendaki. Karena tidak dapat tempat camp di pos 3 kami berinisiatif
mencari tempat camp di atas pos , kami mulai naik lagi dari pos 3 namun sayang
ternyata sudah pada penuh semua dan teman” yang lain juga sudah sangat lelah.
Jadi kami putuskan tidak mendirikan tenda dan hanya menggelar matras di semak”
yang agak tertutup. Sebenarnya semak” itu adalah jalur perlintasan juga sih,
habis gak ada tempat lagi dan kami pun cukup lelah tanpa banyak pikir kami pun
menggelar matras dan tidur dengan sleeping bag. Cukup syahdu juga ternyata
tidur beralaskan matras dan beratapkan bintang-bintang di atas kita.
1.5 tidur di
semak” jalan setapak
Karna tak pakai
tenda, angin malam pun terasa kenceng banget waktu itu, udah udara dingin
banget, ditambah angin kenceng campur sama pasir hmmm luar biasa deh pokoknya
sensasinya itu patut temen-temen coba sesekali.
Matahari
pagi pun sudah berlalu, dan dari tadi para pendaki sudah berlalu lalang
melewati kami yang masih asyik tidur. Hufffttttt angin kencang semalam dan
dinginnya udara sindoro telah berlalu, kini kita siap melanjutkan treking ke
puncak. Sekitar pukul 07.00 pagi kita mulai treking menuju puncak, namun baru
sampe ladang edelwis salah satu teman kami mas agus namanya, dia sudah tidak
kuat untuk melanjutkan. Dia menyuruh kita” ini untuk melanjutkan, dia memilih
untuk berteduh di pohon” rindang sambil menikmati pemandangan dan menunggu kami
turun.
1.6 SunRise pagi
itu
1.7 foto di
tengah perjalanan (dari kiri : anas, emir, rifan, saya, mas agus, angga)
Akhirnya
kami melanjutkan treking ke puncak, karena kita takut barang” kami hilang
karena isu yang berkembang di gunung sindoro via kledung ini banyak pencuri dan
memang teman saya pun pernah jadi korbannya, nah dari kejadian itu saya dan
rombongan sengaja tidak meninggalkan barang” kami. Semua barang” kami pecking
rapi kembali ke dalam tas carrier dan kami bawa sampai puncak. Alhasil karena
kita bawa barang segitu banyak nya dan perut belum terisi penuh, kami pun
hampir putus asa untuk sampai puncak. Karena cuaca saat itu sangat terik,
ditambah beban carrier yang kita bawa, tenaga yang terkuras semalem belom pulih
sepenuhnya serta kami pun belum cukup mengisi perut, rombongan pada putus asa
untuk berhenti karena kelelahan dan tidak mau ngelanjutin ke puncak, padahal
puncak sudah kelihatan tinggal satu tanjakan lagi kita sampai. Saya pun
berinisiatif untuk berteduh dulu dan membuat makan dan terus menyemangati
teman-teman agar mau mengalahkan ego masing”. Kami pun mulai membuat mie dan
kopi untuk mengisi perut, sambil istirahat dan berteduh sejenak mengembalikan energi. Setelah sekiranya cukup istirahat dan cukup untuk
mengisi perut perjalanan pun kami lanjutkan.
1.8 saat makan
sama”
Dan akhirnya kita sampai puncak juga, yang tadinya hampir putus
asa karna treknya hampir tidak ada landai nya akhirnya kita sampai dan berhasil
mengalahkan ego kita masing-masing. (Quotes nya : Jangan biarkan ego kamu
membuat dirimu menyerah dan putus asa, Genggam erat target kamu dan terus melangkah). Dan meski saat itu matahari terik tapi tak menyurutkan semangat kita
untuk mengibarkan bendera merah putih di puncak sindoro. Namun karena kita sampai di puncak sudah sangat siang, kita tidak bisa mengikuti upacara bendera bersama dengan pendaki lain. Namun kita mengadakan upacara bendera sendiri, efek gagal upacara bendera bareng hehe. Setelah kita selesai
mengibarkan bendera dan puas memandangi indahnya Kawahnya, Puncak Sindoro yang
luas dan banyak bunga edelwis nya ini kami turun dan menemui teman kami tadi
mas agus. Perjalanan turun lebih cepat dibanding treking naik tadi malem hehe.
3 sampai 4 jam perjalanan kami sudah sampai di base camp.
1.9 upacara
kecil”lan dulu :D
2.0 kawah
Sindoro
Karena
sudah malam dan besok kita harus melanjutkan aktifitas seperti biasa, kami
langsung meluncur pulang ke Semarang. Saat sampai di pom bensin wonosobo kami
berjumpa para pendaki lain dan mereka ikut gabung kita, karna kita searah.
Rombongan bertambah banyak, ber deret” motor saling beriringan, sangat
mengasik’kan sekali perjalanan pulangnya. Pukul setengah 8 malem kita sudah
sampai di pasar sumowono, ternyata perjalanan pulang tadi wonosobo-sumowono
cuman 2 jam saja. Kami akhirnya berpisah dengan rombongan pendaki tadi. Kami
lanjutkan ke rumah anas yang deket dengan pasar sumowono, ternyata sampai sana
kita semua di jamu makan prasmanan dan minum teh hangat hmmmm suasana dingin
minum nya teh sangat nikmat.
Setelah
kita selesai makan dan sesudah berpamitan dengan anas kita menuju rumah
masing-masing. Sekian Catatan Perjalanan saya di Gunung Sindoro trimakasih.
2.1 Treking
turun
2.2 Sampai Base
Camp
1 Komentar
Mana nih warga bogor udah pada tau camp area yang ada didaerah bogor ?
BalasHapusKlik Link disini->Tempat Camping Ceria Bogor
#tapaktilasadventure
#tapaktilasadventurecianjur