Gambar
1. Punggungan Gunung Andong
Gunung Andong adalah sebuah gunung bertipe perisai di Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah. Gunung ini belum pernah mempunyai aktivitas meletus. Gunung
Andong terletak di antara Ngablak dan Tlogorjo, Grabag dan berketinggian
sekitar 1.463 m. Gunung Andong merupakan salah satu dari beberapa gunung yang
melingkari Magelang. Berdampingan dengan gunung Telomoyo, gunung ini berada di
perbatasan wilayah Salatiga, Semarang, dan Magelang. sumber
Perjalanan saya kali ini terjadi pada tanggal 13-14 September
2014. Gunung Andong, setelah mendapatkan referensi dari teman saya mas Andik,
saya pun tertarik untuk mengunjunginya. Dan perjalanan kali ini pun terbilang
cukup ramai karena kakak perempuan saya juga tertarik dengan cerita” referensi
dari temen saya yang saya critakan lagi layaknya virus mempengaruhi pikiran”
dari kakak saya sehingga dia sangat berantusias untuk ikut hehe (virus nya
berhasil tertularkan). Setelah membuat perencanaan untuk mengunjungi gunung
Andong, kami pun menemui kesepakatan bahwa kami akan berangkat pada tanggal 13
September 2014. Ternyata yang tertarik bukan cuman kakak saya aja, temen
sekampung pun ingin ikut serta dalam rombongan kali ini. Rombongan ber jumlah
13 orang totalnya, dari rumah saya ada 4 (Saya, kakak cewek saya sama
pasangannya, beserta regysa temen sekampung saya), rombongan dr temen se-kampus
ada 3 orang, dari jogja 2 orang, serta rombongan dari mas Andik ada 4 orang.
Kami berangkat nya pun sendiri”
tidak satu rombongan utuh, kita membuat ke sepakatan untuk ketemuan di base
camp Gunung Andong. Karena dalam perjalanan kali ini kakak saya ikut, kita
berangkat dari rumah naek mobil 4 orang. Dan rombongan yang laen nya naek motor
rod dua. Kami rombongan ber-4 mulai start dari Semarang pukul 13.00 WIB.
Kami melewati rute ini Start dari jalan raya
Semarang Solo tepatnya di terminal Pasar Sapi Salatiga → belok ke arah Magelang
(jalan raya Salatiga – Kopeng) →Kopeng → lanjut ke arah magelang → Pasar
Ngablak (perhatikan gapura pasar Ngablak yang berwarna biru) → Belok Kanan di
gapura yang kedua kearah Grabag (mangli) jika anda melewati lapangan sepak bola
ngablak berarti anda di jalur yang benar → maju sekitar 2 KM akan ada pertigaan
makam dusun kenteng (perhatikan Plang Arah Penunjuk jalan) → belok kiri dan
ikuti jalan itu sampai bertemu plang selanjutnya → SD Girirejo 2 (belok kanan)
→ Sampai lah di Dusun SAWIT. start pendakian Gunung Andong. sumber
Sebenernya perjalanan dari Semarang sampek ke base camp bisa di
tempuh dengan waktu dua jam perjalanan saja. Namun karena saya dan rombongan
kurang tau jalan dan asal lurus aja ke arah magelang tanpa melihat plang dan
ke-asikan ngobrol di dalam mobil jadinya agak nyasar hehe. Kami sampek di base
camp pas waktu maghrib, sedangkan rombongan dari mas Andik sudah duluan sampek
base camp dari tadi, rombongan dr jogja Lugas dan Indra pun sudah menunggu kami
cukup lama hehe sory ya guyss kita tersesat dan tak tahu arah jalan :D. Akhirnya
kami sampai di basecamp Gunung Andong, rute untuk menuju basecamp Gunung Andong
sebenernya terbilang cukup mudah, karena sudah ada papan petunjuk yang
mengantarkan kami hingga tiba di basecamp, namun karna ke asikan ngobrol kami
tidak melihat petunjuk sebelumnya (hehe jangan di tiru). Sampai di basecamp
kami istirahat sejenak, sambil memberi kabar rombongan kampus saya Anas dan dua
teman lainnya agar menyusul di puncak, karena rombongan dari mas Andik sudah
duluan kepuncak. Jarak kepuncak tidak terlalu jauh, akhirnya kami memutuskan
untuk melakukan treking dan menyusul rombongan dari Mas Andik dan menunggu
rombongannya Anas di puncak. Retribusi untuk masuk disini adalah 3rb dan pakrir
mobil sebesar 5rb (Untuk 6orang dan parkir 1 mobil kami membayar sebesar 23rb).
Gambar 2. Mulai Berjalan
Jam 18.20 kami mulai berjalan dari basecamp. Diperjalanan kami
melewati ladang penduduk dan hutan pinus, sepanjang perjalanan di Gunung Andong
saya masih dapat menerima sms dari teman saya yang menyusul. Ternyata disepanjang
jalan hingga puncak Gunung Andong terdapat sinyal , selain sinyal di Gunung ini
juga terdapat mata air, sehingga pengunjung tidak perlu takut kehabisan
air diperjalanan. Mata air ini terdapat di bawah, mungkin sekitar 15-30 menit
sebelum puncak Gunung Andong.
Perjalanan 3 jam dan akhirnya kami sampai di puncak Gunung Andong, disini sudah banyak terdapat tenda yang berdiri. Puncak Gunung Andong terbilang sempit, namun puncak Gunung Andong berbentuk memanjang, sehingga di sepanjang jalan puncak inilah yang biasanya dijadikan tempat camping para pengunjung. Setelah sampek kami bertemu rombongan dari mas Andik yaitu mas Hendra beserta pasangan, dan Dwi. Langsung saya mendirikan tenda. Meskipun bergabung namun ada satu tenda yang jaraknya agak jauh karena tempat nya sudah terbatas.
Perjalanan 3 jam dan akhirnya kami sampai di puncak Gunung Andong, disini sudah banyak terdapat tenda yang berdiri. Puncak Gunung Andong terbilang sempit, namun puncak Gunung Andong berbentuk memanjang, sehingga di sepanjang jalan puncak inilah yang biasanya dijadikan tempat camping para pengunjung. Setelah sampek kami bertemu rombongan dari mas Andik yaitu mas Hendra beserta pasangan, dan Dwi. Langsung saya mendirikan tenda. Meskipun bergabung namun ada satu tenda yang jaraknya agak jauh karena tempat nya sudah terbatas.
Satu jam berlalu, akhirnya teman-teman yang lain datang. Malam itu
sangat cerah, bulan bersinar terang, bintang-bintang terlihat indah serta
gunung Merbabu yang terlihat gagah didepan mata kami. Saat itu di Gunung Andong
sangat ramai, tak jarang pengunjung yang datang, tidak bisa mendirikan tenda,
karena di puncak sudah penuh oleh tenda. Malam semakin larut, bahkan pada jam
02.00 dini hari, masih saja sesekali terdengar jelas obrolan-obrolan ataupun
gelak tawa dari pengunjung yang lain. Saat itu saya pun mulai tidur.
Sekitar pukul 05.00, saya terbangun, saya berjalan untuk melihat pemandangan sekitar dan melihat sunrise. Banyak pengujung lain yang juga sudah bangun dipagi itu, cuaca memang cerah, namun saat itu sunrise yang dinantikan tak kunjung muncul, hingga langit cerah matahari baru terlihat, hmm cukup mengecewakan, tapi pemandangan sekitar digunung, mampu mengobati rasa kecewa kami.
Sekitar pukul 05.00, saya terbangun, saya berjalan untuk melihat pemandangan sekitar dan melihat sunrise. Banyak pengujung lain yang juga sudah bangun dipagi itu, cuaca memang cerah, namun saat itu sunrise yang dinantikan tak kunjung muncul, hingga langit cerah matahari baru terlihat, hmm cukup mengecewakan, tapi pemandangan sekitar digunung, mampu mengobati rasa kecewa kami.
Gambar 3. Sun Rise
Gambar 4. Punggungan Gunung Andong
Setelah berjalan-jalan dan puas mengabadikan gambar akhirnya saya
kembali ketenda untuk membuat sarapan. Kali ini saya mendapat menu istimewa dan
jarang saya nikmati, yaitu rendang daging yang dibawa oleh kakak saya dari
rumah hehe. Saya memasak air dan menghangatkan rendang dagingnya yang dibawa
kakak saya, setelah cukup hangat, bahkan bisa dibilang panas, saya pun mulai
melahapnya mantaaaaappp.
Setelah sarapan pagi, kami pun, bersiap-siap untuk turun. Dipuncak
Gunung Andong tidak terdapat pepohonan besar yang melingdungi dari terik
matahari, jadi ketika siang hari, cuaca akan terasa sangat panas. Kami turun
pada jam 09.30 dan tiba dibasecamp pukul 11.00.
Gambar 5. Foto bersama sebelum turun
Gambar 7. Sampai di Bawah
Setelah sampai di basecamp, kami pun melanjutkan untuk mengunjungi
wisata air terjun, sebelum menuju gapura (lihat gambar diatas) memang terdapat
papan yang mengarahkan ke air terjun dan puncak, jadi kami pun penasaran ingin
mengunjungi air terjun tersebut. Kami bertanya-tanya penduduk sekitar, namun
ternyata jalan ke air terjun tersebut masih diperbaiki, memang sebagian dari
kami ada yang mengendarai mobil, jadi sangat sulit dilalui jalan tersebut.
Setelah mendapat referensi dari salah satu teman, akhirnya kami, mengunjungi
Air Terjun Sekar Langit yang berada kurang lebih 20-30 menit perjalanan dari
basecamp Gunung Andong.
Air Terjun Sekar Langit, terletak di desa Telogorejo,Grabag,
Magelang. Sekar Langit dalam bahasa jawa, sekar berarti bunga, dan langit
berarti langit, maka jika diterjemahkan berarti bunga yang turun dari langit.
Air terjun Sekar Langit merupakan tetesan mata air yang berasal dari
puncak Gunung Telomoyo, gunung yang membatasi antara kota Salatiga dan kota
Magelang di Jawa Tengah. Air Terjun Sekar Langit memiliki ketinggian sekitar 30
meter dan aliran airnya nanti akan mengalir ke arah barat menuju ke aliran
sungai Elo dan selanjutnya bermuara di laut selatan Jawa.
Untuk masuk ke wisata Air Terjun Sekar Langit, retribusi yang
dikenakan sebesar 4,5rb, sedangkan parkir motornya 2rb. Dari parkiran menuju
air terjun kami harus berjalan kurang lebih 15 menit. Disepanjang jalanan
menuju air terjun, banyak terdapat pohon bambu yang rindang. Setelah sampai di
air terjun beberapa teman saya tak kuat menahan diri untuk tidak berenang,
tanpa berfikir banyak, mereka pun berenang. Tak peduli dengan pengunjung lain
dan aliran air yang berwarna coklat, saya dan teman” lainnya sangat
menikmatinya.
.
Gambar 8. Pintu masuk Air Terjun Sekar Langit
Gambar 9. Air Terjun Sekar Langit
Gambar 10. Renang di air terjun
Gambar 11. Bermain di air terjun
Setelah lama berada disini di Air Terjun kami keluar dan menyantap
bakso rame”, setelah itu akhirnya kami mulai meninggalkan lokasi pada jam 13.00
meninggalkan lokasi, berpisah dengan rombongan yang laen dan pulang kerumah
masing-masing. Mungkin sekian dulu catatan perjalanan yang saya tulis,
terimakasih sudah membaca. Bila ada kritik dan saran, silahkan tulis dikolom
komentar :D
Gambar 12. Foto Sebelum Pulang
Gambar 12. Menunggu Bakso
0 Komentar