GUNUNG
MERAPI
via New Selo
via New Selo
Gunung dengan ketinggian puncak 2.968 Mdpl ini
adalah gunung berapi teraktif di Indonesia. Gunung yang paling populer juga
karna seringnya meletus yappp Gunung Merapi. Gunung ini berlokasi di Klaten,
Boyolali, Magelang Jawa Tengah. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi
Kabupaten Sleman, sisi barat berada di kabupaten Magelang, sisi utara berada di
kabupaten Boyolali dan timur berada di kabupaten Klaten.
Dalam kesempatan kali ini alhamdulilah saya di ijin
kan untuk menepakan kaki saya di puncak Merapi. Pada tanggal 27-28 September
2014 kemarin saya memulai perjalanan ke Gunung Merapi dengan teman saya Anas
yang kebetulan adalah teman sekampus dan teman treveling saya, dan juga
sama-sama bertempat tinggal di Semarang. Kami berboncengan mengendarai motor
roda 2 dari rumahku Ngaliyan Semarang, perjalanan kami mulai pukul 14.00 WIB
setelah sholat dzuhur dari Semarang – arah Ungaran – Mbawen – SalaTiga.
Sampai di Kota SalaTiga kami putuskan untuk berhenti
dan mencari masjid terdekat untuk istirahat sejenak sekalian sholat asar,
sampai masjid di daerah Sala Tiga pukul 16.05. Setelah serasa cukup istirahat
dan menunaikan ibadah sholat asar kami lanjutkan perjalanan menuju Kota Ampel
perbatasan Boyolali.
Sayang di tengah perjalanan motor kami mengalami
sedikit kendala, kabel kopling putus. Tapi untungnya putusnya pas di deket bengkel,
yah masihh untunglahh Alhamdulilah masih di beri kemudahan. Selang beberapa
menit kabel koplingpun selesai terpasang dan kami pun kembali melanjutkan
perjalanan.
Hari mulai hampir gelap, jadi kami bergegas memulai
perjalanan menuju pasar ampel lalu ada belok”kan kanan – lurus aja – arah ngagrong
base camp merbabu – ada smp n – maju dikit pertiga’an – ambil arah kiri – lalu
terus aja ikuti jalan – arah new selo – sampai jalan terbuka – belok kanan –
new selo – base camp merapi nya setelah melewati polsek terus aja lurus belok
kiri – dan sampek base camp Selo
Kami berdua sampai di polsek pas kumandang adzan
maghrib, sehingga kami beristirahat sebntar sambil sholat deket masjid yang
berada dekat dengan polsek dan basecamp Merbabu via selo. Setelah sholat
maghrib kami bertemu dengan teman kami Andi dwi rahmadi yang sebelumnya sudah
janjian akan melakukan pendakian bersama. Kami melanjutkan aktivitas dengan
mengisi perut dahulu sebelum melakukan pendakian, di dekat polsek pun berjejer
warung makan dan pasar. Kota nya ramai sekali dengan pendaki, mirip kayak kota
Pendaki karna setiap warung dan pasar banyak sekali para pendaki hilir mudik
dan tak jarang sedang stay untuk beristirahat.
Setelah kiranya cukup mengisi perut dan beristirahat
sebentar, perjalanan kami lanjutkan langsung ke base camp merapi via selo.
Setelah sampai kita membayar retribusi masuk sebesar Rp.7.000,00 per orang dan
Rp.3.000,00 untuk satu kendra’an. Kami langsung bergegas ke new selo, disana
sudah ramai pendaki. Banyak yang beristirahat di sana, karena kebanyakan
melakukan trip jam 12 malam dari new selo. Kalau kita ber-tiga menunggu
sebentar dan prepare pendakian di new selo, setelah isa kira” pukul 08.00 malam
kita mulai pendakian dari new selo.
Kita melewati ladang penduduk dengan jalan yang
setapak, setelah melewati ladang penduduk kita di suguhi trek yang menanjak
terus hampir tidak ada trek landainya.... Amaziiinnggg. Trek nanjak, berdebu
(karena pas musim kemarau), hanya ada batu dan pasir, pohon dan tumbuhan
jarang” kita temui disini, tapi sepanjang trek perjalanan masih ada sedikit”
pohon yang tumbuh dan membantu kita berpegangan, it is Merapi Mountain.
Setelah 4 jam perjalanan dari New Selo kita sampai
di pasar bubrah. Di sana kita di suguhi hamparan batu” yang beranekaragam ukurannya.
Kalau kita cari tanah buat nancepin pasak nihil bro gag ada sama sekali, yang
ada cuman batu.. batuu dan batuuuu hehehe. Tapi saat kita di pasar bubrah
pemandangan puncak klihatan bangett kereeeeennnn.
Kita mulai mendirikan tenda, membuat makan dan
minum. Malam itu cukup cerah, bintang” gemerlip di atas kita, kelihatan
dekeeettt banget.
Klw temen saya Andi dan Anas pada ngobrol sambil makan dan minum di luar tenda, saya memilih beristirahat di dalam tenda memulihkan tenaga setelah trek nanjak mulu selama 4 jam tadii hufftt... tidur dulu.
Klw temen saya Andi dan Anas pada ngobrol sambil makan dan minum di luar tenda, saya memilih beristirahat di dalam tenda memulihkan tenaga setelah trek nanjak mulu selama 4 jam tadii hufftt... tidur dulu.
Baru pukul 04.00 WIB pagi kita bangun pagi, membuat
kopi dulu, makan roti secukupnya lalu kita lanjut perjalanan ke puncak
Merapi.Trek nya yang nanjak nya gag ketulungan, banyak batu, pasir dan hampir
mirip kayak puncak Mahameru ini hehe membuat mrinding kaki saya. Setiap dua
langkah merosot dikit, dua langkah merosot lagi. Sehingga kita harus merayap
untuk sampai ke puncak nya, sumpahhh kerennn bangettt. Yang suka ama tantangan
pasti suka banget ama trek nya ini. Baru sampai di pertengahan mentari pagi
sudah muncul ke permuka’an, subehanallah indah banget. Terimakasih karena saya
masih di beri kesempatan buat melihat sun rise dan mencubui pasir merapi,
thankyou Allah. Lalu saya lanjutkan perjalan sampai ke puncaknya, akhirnya
setelah selang beberapa menit sampai ke puncaknya. Arrrggghhhhhh perasa’an
saya, luapan emosi bercampur aduk dengan rasa kagumm yang teramat sangat dalam
(hehe lebai dikit) karena melihat semuanya dari puncak merapi ini, Tebing” yang
menjulang tinggi dan hanya ada jalan setapak buat berdiri, berbatasan langsung
dengan kawah teraktif di pulau jawa hmmmmm pemandangan yang tak kan pernah saya
lupakan.
Setelah hari mulai siang dan panas mentari
hampir membakar kulit, lalu kami putuskan untuk turun. Perjalanan turun sangat
susah pas di batu”nya, karena kadang gag kuat buat nahan kaki kita dan batunya
longsor ke bawah, tapi asik pas di medan pasirnya kita bisa turun kayak ice
skating tapi di pasir hehe. Karena saya
jalannya sangat lambat, teman saya udah pada turun sampai pasar bubrah di
tempat camp kami. Saya tertinggal di belakang dan ada satu insiden, saat
asik”nya ice kating di pasir. Dari atas ada suara awas batu.. awass batuuu....
dan saat saya lihat dua batu yang sangat besar longsor ke arah saya, satu batu
sudah jatuh jauh dari arah saya dan satu nya lagi tepat ke arah saya, orang”
pada lari meski treknya miring curam. Dan ada pendaki lain karna ketakutannya
dia lari dan dia jatuh berguling” di pasir, melihat pendaki itu saya malah
tidak bisa lari. Saya putuskan untuk menunggu dan menghindar saat batu besar
itu hampir sampai (pikir saya). Saat batu sudah hampir deket dengan saya,
perasa’an udah gag karuan campur aduk jadi satu, saya cuman berdoa dalam hati
aja. Eh alhamdulilahnya batu itu nabrak batu lain dan arah jatuhnya berubah
arah, padahal cuman hampir 1 meter saja udah mengenai saya. Alhamdulilah masih
diberi keslamatan.
Saat melakukan treking ke atas puncak dan turun di
harap sangat berhati-hati karna batu sering longsor dari atas puncak. Batu yang
longsor pun tingkat kecepatan nya beragam, kalau pas jatuhnya pelan
alhamdulilah, kalau pas dengan kecepatan yang se per sekian detik saja kita gag
bisa menghindar itu yang jadi bahaya. Maka di himbau dan di anjurkan memlih
arah trek nya yang di atasnya jarang ada pendaki, jadi aman dari longsoran.
Setelah sampai pasar
bubrah kita bikin makan dan minum, istirahat dan packing buat turun lalu kita
putuskan buat turun. Sekian Cerita perjalanan saya mendaki Merapi via Selo
#KeepGreenAndCleanMountain #Let’sGoAdventure #ExploreIndonesia, kritik dan
sarannya di tunggu ya makasih.
1.1 New Selo
1.2 Pos 1
1.3 Suasana saat treking dari pasar bubrah ke puncak
1.4 Suasana saat treking dari pasar bubrah ke puncak
1.5 Suasana Treking sampai pertengahan
1.6 SunRise di tengah perjalanan
1.7 Foto saat di puncak background Merbabu
1.8 Foto di puncak Background Kawah Merapi
1.9 Pengibaran Merah Putih di puncak :D
2.0 Tebing Merapi Yang berbatasan langsung dengan Kawah
2.1 Saat Turun Trek Pasir
2.2 Trek Turun
2.3 Pasar Bubrah
3 Komentar
jadi pengen ke merapi lagi, boleh sampe puncak gak ya kakak??
BalasHapusBoleh saja sampek puncak, tapi dr pihak base camp hanya menyarankan sampek pasar bubrah saja..
BalasHapusJadi klw masih pengen sampek puncak sarannya sih tetep hati-hati dan liat situasi,kondisi cuaca saat itu..
Boleh saja sampek puncak, tapi dr pihak base camp hanya menyarankan sampek pasar bubrah saja..
BalasHapusJadi klw masih pengen sampek puncak sarannya sih tetep hati-hati dan liat situasi,kondisi cuaca saat itu..