Gunung Sumbing Via Jalur Sejati Desa Butuh Kaliangkrik Magelang

MENGGAPAI PUNCAK RAJAWALI
via Desa Butuh Kaliangkrik Magelang
The Real 3371 mdpl

 
       Gunung Sumbing adalah gunung api yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Tegak setinggi 3.371 meter dari permukaan laut, gunung ini terletak di tiga kabupaten Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Wonosobo. Bersama-sama dengan Gunung Sindoro, Gunung Sumbing membentuk bentang alam gunung kembar, seperti Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, apabila dilihat dari arah Temanggung. Celah antara gunung ini dan Gunung Sindoro dilalui oleh jalan provinsi yang menghubungkan kota Temanggung dan kota Wonosobo. Jalan ini biasa dijuluki sebagai "Kledung Pass”. Gunung Sumbing juga termasuk gunung tertinggi ke-3 di JawaTengah setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet.

        Terdapat banyak jalur untuk sampai di puncak Sumbing. Namun perjalanan saya kali ini akan melalui jalur yang agak asing namun jalur ini sudah mulai di buka untuk umum, yaitu melalui jalur sejati di Desa Butuh Kaliangkrik Magelang. Perjalanan saya kali ini ditemani oleh teman-teman dari komunitas "Kopi Ireng" Semarang, dengan personil berjumlah 16 orang dan dibagi dalam 2 klloter. kloter pertama 8 orang : Saya sendiri, Mas Agus Tengu, Mas Andika, Mas Hendro, Anas, Mas Andik, Mbak Evi, dan Mas Edi. Kloter ke-2 8 orang juga : Mas Hafid Sipek, Mas Salem, Mbak yeni, Mas Sobirin. Adam, Ikhsan , Kang Bien, Mas Yuda.  Kloter pertama berangkat pagi pukul 8 dari semarang sedangkan kloter ke-2 berangkat pukul 17.00 WIB dari semarang.

         Arah Menuju BaseCamp Desa Butuh, Kaliangkrik Magelang :
Untuk sampai Di BaseCamp Desa Butuh kalau dari Semarang langsung saja menuju alun-alun Kota Magelang - ambil arah Bandongan tepatnya lampu merah sebelah Masjid Agung Magelang belok kiri, ikuti petunjuk arah menuju Bandongan - di pertigaan bandongan ambil lurus arah kaliangkrik, ikuti petunjuk arah terus - pasar kaliangkri lurus arah kajoran - ada tugu belok kanan ikuti arah ke Curuk Lawe - nanti sekitar 10 km dari tugu ada pasar belok kanan lurus naik sampai ke Desa Butuh.

         Kami sampai di tempat Pak Kadus Butuh (BaseCamp) pukul 13.00, sebelumnya menurut aturan dari base camp ini kita harus ijin terlebih dahulu kepada kepala desa Dusun Butuh ini yang sekaligus rumahnya di jadikan BaseCamp. Niat kami hendak ijin kepada Pak Kadus Butuh namun beliau masih berada di kantornya. Setelah 1 Jam  menunggu, Pak Kadus  belum juga pulang dari Kantor Kelurahan, kami putuskan untuk mengisi registrasi dan meninggalkan Memo kepada Pak Kadus sebagai Izin dari kami untuk Mendaki Gn.Sumbing jalur Sejati Dusun Butuh.
Sebelum melakukan pendakian tidak lupa kami brefing dan berdoa kepada Allah SWT untuk mengawali perjalanan ini supaya di beri keselamatan, kelancaram, kesehatan, dan bisa kembali sampai rumah dengan selamat tidak kurang suatu apapun.



 1. 1 Foto Keluarga Sebelum Ndaki di Depan Basecamp (Rumah Pak Kadus Butuh )
      Perjalan dari basecamp diiringi dengan cuaca yang cerah bersahabat, dengan pemandangan perkebunan warga yang mayoritas ditanami Bawang , ya memang dusun Butuh ini terkenal akan tanaman bawangnya. Dari perjalanan awal yang melewati rumah” warga dan ladang penduduk saya terkagum akan keramahan penduduk Dusun Butuh yang saat pulang bercocok tanam dan saat saling berpapasan dengan rombongan kami, pasti setiap berpapasan dengan penduduk  kami disapa dengan amat sangat ramahnya dan tak jarang penduduk menawarkan tempat tinggalnya untuk kita singgahi setelah turun. Padahal para penduduk itu sangat lelah dan masih membawa beban berat di punggungnya, tapi masih sempat meluangkan waktu buat menyapa rombongan kami satu persatu.


1.2 Hujan Mulai Turun

      Sejenak kita lewatkan keramahan penduduk sekitar. Rombongan kami dengan langkah kecil namun pasti, terus menapaki jalanan setapak yang naik terus. Namun belum sampai camp 1 cuaca sudah mulai kurang bersahabat, air mulai turun dari langit, tak mengulur-ngulur waktu kami langsung memakai jas hujan. kabut mulai turun. pandangan mulai berkurang, namun perjalanan masih kita lanjutkan meski gerimis hujan mulai turun. Camp 1 akhirnya lewat,  syukur alhamdulillah tak selang berapa lama hujan mulai reda. Namun sebagian dari kami masih ada yang memakai jas hujan dan sebagian sudah melepas jas hujannya. Camp 1 sampai Camp 2 kami disuguhi track yang naik terus, tidak ada bonusnya.  


1.3 Camp 1
 1.4 Camp 2
 1.5 Camp 3

        Tapi dari camp2 sampai Camp3 treck berupa jalan setapak agak landai, disini kita bisa melihat dari kanan kita pemadangan yang cukup bagus. Namun track ini hanya setapak pinggiran dari gunung sumbing jadi kalau di lihat kanan kita sudah tidak ada jalan lain. Dan kalau musim hujan dari mulai pos 2 ke pos 3 kita akan melewati aliran air yang cukup banyak hampir seperti air terjun mini. Jalan datar ini cukup bisa untuk mempercepat langkah kami karena langit sudah mulai gelap. Nah di antara camp2 sampai Camp3 disitulah rombongan mulai terpisahkan oleh jarak menjadi 2 kelompok, Saya,Anas,Mas Andik dan Mas Hendro sudah jauh didepan sedangkan 4 orang yang lain masih di belakang. Sampai di Sungai terakhir kami berhenti karena Adzan maghrib sambil menunggu rombongan yang masih tertinggal. Namun rombongan di belankang tak kunjung kelihatan, lalu kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan. Hari sudah benar-benar gelap disertai kabut tebal. kami berhenti lagi di bawah pohon sambil menunggu rombongan sambil mengisi perut dengan bekal roti yang di bawa anas. Cahaya lampu meraka tak kunjung kelihatan. Kami berinisiatif untuk terus melanjutkan perjalanan agar sampai di pos 4 pohon tunggal terlebih dahulu sehingga bisa memasak makanan dan minuman buat rombongan di belakang pikir kami. Saat sampai pohon yang ada plang namun ujungnya di tekuk, kami mulai kebingungan harus mencari jalan yang mana. Yang seharusnya itu kita ke kiri arah naik namun kita malah lurus terus. Nah mulai disitulah kami tersesat, kami menngikuti jalan setapak yang ternyata berhenti di semak-semak dan sudah tidak ada jalan lagi. kami berempat pun berpencar untuk mencari jalan dan hasilnya nihil. Kami sepakat untuk kembali ke pohon yang terakhir kali kami berhenti. Badan mulai kedinginan karena terlalu lama berhenti. Iseng-iseng kami berjalan disekitar pohon dan menemukan tanda rafia, nah ternyata jalannya berada diatas bebatuan berpasir dan sama sekali tidak kelihatan. Langsung kita mengiuti arah tali rafia yang berjalan naik sampai pos 4 PohonTunggal.


1.6 Aliran Sungai antara pos 2 sampai pos 3

        Pukul 20.00 kami sampai di Camp4 atau Pos Pohon Tunggal, di sinilah titik kumpul untuk mendirikan tenda. tanpa menungggu lama tenda dom 2 sudah berdiri, dan yang inisiatif kita mau masak dulu eh kebetulan kami tidak membawa gas dan akhirnya kami hanya berdiam diri didalam tenda untuk menghangatkan badan
Selang 30 menit Mas Andika dan MAs Edi sampai, lalu di susul Mas Agus dan Mbak Evi pukul 22.00 baru sampai di Camp4. Setelah Membuat minuman dan makan malam dan semua anggota telah berkumpul tibalah waktu istirahat sambil menunggu rombongan malam tiba.
Tiba pada saat pagi hari mas agus berteriak-teriak membanggunkan kami, ternyata kang bien dan mbak yeni (rombongan malam) sudah tiba di camp4, dengan dinginnya udara pagi yang mensuk tulang anas berusaha untuk bangung dan keluar dari tenda. Namun saya masih menikmati udara hangat di dalam tenda. Karena di luar sudah sangat ramai, akhirnya saya keluar dari tenda dan SubhanaAlah pemandangan dipagi hari itu luar biasa. dengan kerlap kerlip cahaya lampu di kaki gunung, serta gagahnya Gunung Merapi dan Merbabu menambah pemandangan menjadi lebih indah. Selang 30 menit Mas Sobirin dan Adam pun sampai di camp4. Tak menyianyiakan waktu "Kopi Ireng" pun telang terjsaji dalam beberapa cangkir gelas.



1.7 Setelah mendirikan tenda di Camp 4 kita memasak buat mengisi tenaga


1.8 Sunrise di Pos Pohon Tunggal G.Sumbing Jalur Sejati





1.9 Foto Bersama  di Camp4  (pos pohon tunggal)




         Team masak memasak pun mulai beraksi, saya, mas agus, mbk evi, anas dan dibantu mbk yeni serta mas sobirin kita membuat menu spesial kali ini. Menanak nasi, memasak sayur sop, membuat brondong jagung, membuat puding dan fla coklat hmmmm baru kali ini makan enak di atas gunung hehe. Akhirnya rombongan sudah berkumpul, diputuskan pukul 7 setelah sarapan melanjutkan perjalanan menuju puncak rajawali. Perjalanan menuju puncak benar-benar menguras tenaga, dengan kemiringan jalan sampai 70 derajat dan trek naik terus hingga pertigak'an kalau lurus terus ke arah puncak kaliangkrik namun kalau ke kanan menuju sabana kawah dan puncak rajawali tujuan kita. Alhamdulillah setelah melewati jalan menanjak akhirnya dapat bonus (turunan) dan view sabana yang luas.


2.0 Memasak buat sarapan pagi

2.1 Jadilah menu Sarapan kita (Nasi, Sayur Sop, PopCorn, PudingCoklat)



         Sungguh luar biasa indahnya, kami disuguhi oleh hamparan padang rumput (sabana) yang begitu luas dengan dikelilingi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi mengelilingi kami. Yah kita berada di tengah" alias di dalam kawah Sumbing.


2.2 Pemandangan awal ngetrek dari camp 4

 2.3 View menuju ke kawah

 2.4 Pemandangan setelah turun, sabana pertama


2.5 Sabana Kawah Sumbing
        Aroma menyengat belerang pun mulai tercium, sesudah melewati padang rumput akan mejumpai sebuah makam yaitu makam Kyai Makukuan dan hamparan belerang dan kawah yang cukup luas. Di makan kami beristirahan sejenak untuk mengisi perut dengan biskuit untuk menambah tenaga sebelum melanjutkan perjalanan menuju Puncak Rajawali. ada yang berjalan menuju kawan ada juga yang tiduran yang makan terus juga ada dari kami heheh . setelah cukup beristirahat ternyata ada 3 orang yang tidak bisa melanjutkan perjalanan, mereka memilih untuk turun ke camp4.

2.6 Makam Kyai Pakukuan
            Jalan menuju Puncak Rawali ini benar benar susah, disamping jarang di sambangi oleh para pendaki jalan ini pun di penuhi semak-semak, jadi harus mencari jalan sendiri-sendiri, rombongan bener-benar terpisah satu-satu. punggungan bukit mulai terlihat tapi itu bukanlah puncaknya dari pungungan itu nyali kami benar benar diuji, terlihat hanya semak, bebatuan dan pohon-pohon kecil tak terlihat sedikitpun ada jalan setapak. Diputuskan anas dan mas bayu berangkat terlebih dulu untuk mencari jalan, setelah berfikir keras alhamdulillah mendapatkan jalan walaupun sangat sulit. Dan setelah itu saya susul dari belakang sambil memberi tanda tali pita untuk memudahkan rombongan lain untuk menemukan jalan ke puncak Rajawali. Sujud Syukur Alhamdulillah sampai di puncak Rajawali ini berhasil menapakkan kaki di Puncak Sumbing yang bener-bener real 3371 mdpl, Puncak Rajawali Gunung Sumbing.

2.7 Puncak Rajawali Gunung Sumbing 3371 mdpl


         Sebelumnya cuaca masih cerah terang benerang, namun saat perjalanan turun kabut mulai menyelimuti puncak dan perlahan rintikan hujan pun mengiringi perjalanan turun kami. Hujan deras dan angin kencang turun padahal kami semua tidak ada yang membawa jas hujan. Langkah saya percepat untuk sampai di tempat camp kami. Dalam perjalanan hujan mulai lebat namun saya terus melanjutkan perjalanan meski kehujanan agar tidak terkena hipo. Setiba di camp4 bagai mulai datang, angin menggoyakkan tenda kami, ya memang angin yang sangat kencang menjadi ancaman para pendaki di Gunung Sumbing karena vegetasi di gunung ini hanyalah padang rumput , jarang ditemui pohon yang bisa menghalau kencangnya angin.
kami pada saat itu tidak ada yang berani keluar dari tenda , semua terdiam didalam tenda penuh harap bahwa hujan akan cepat reda dan bisa packing untuk kemudin turun ke basecamp. Sesekali hujan berhenti dan matahari mendominasi, namun hujan lagi dan tidak berhenti. Jam sudah menunjukkan pukul 16.00 hujan belum reda, dikarenakan keesokan harinya sudah mulai aktifitas, saya, anas, mas andik, mas hendro nekad menembus dinginnya Gunung Sumbing untuk turun ke basecamp. dari keseluruhan rombongan turunnya dibagi 3 kelompok , 4 orang lagi setelah saya turun pukul 20.00 sementara sisanya turun keesokkan harinya.
Alhamdulillah selama perjalanan turun saya dan ke-3 teman hanya ditemani dengan hujan rintik-rintik.



2.8 Gambar pempang jalur yang telah kita lewati tadi
 2.9 Istirahat sejenak di BaseCamp

            Kami sampai basecamp pukul 19.00, sesampai di base camp kami di jamu oleh Pak Kadus Sun Butuh. Kami di  buatkan teh, di hidangkan cemilan. Kami istirahat sebentar sambil makan camilan yang sudah di hidangkan di meja. Pikir saya dan teman-teman teh dan camilan itu di jual, saat kami mau pamit pulang dan mau membayar teh tadi ternyata semua yang di suguhkan gratis, sungguh luar biasa baiknya beliau. Trimakasih pak semoga amal bapak dibalas oleh Allah SWT aminn. Setelah itu kami langsung berpamitan dan pulang ke Semarang dikarenakan waktu sudah malam. Sekian Cerita perjalanan saya di Gunung Sumbing Jalur Sejati Desa Butuh Kaliangkrik Magelang, The Real 3.371 mdpl . Saya Yanuar Arif Wicaksono bertrimakasih untuk semua crew team “Kopi Ireng”, teman”, Kepala Dusun, dan semua personil yang membantu pendakian sehingga Sukses dan slamat sampai tujuan.
#Sumbing #GunungSumbing #DesaButuh #Kaliangkrik #Magelang #JalurSejati 



3 Komentar

  1. Manteb bang catpernya...
    Jadi penasaran ke Sumbing via Kaliangkrik...

    Ane cuma pernah lewat Garung..
    http://www.menggapaiangkasadunia.web.id/2016/03/3371-kembali-menapaki-tanjakan-tiada.html

    BalasHapus
  2. Ayo naik mas mei awal ya hahahahahha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayoo mas, saya juga pas ada agenda mei awal mau ke situ lagi

      Hapus